Siswa SMA 2 Senayang Pulau Benan Olah Makanan Khas Berbahan Tepung Sagu “Kepurun” Menjadi Makanan Cepat Saju dan Instan

LINGGA (KGK) – Siswa SMA 2 Senayang di Pulau Benan berhasil mengembangkan inovasi industri kreatif dengan mengolah makanan khas Melayu Lingga, “kepurun”, yang berbahan dasar tepung sagu, menjadi produk makanan cepat saji atau instan.
Kepurun, yang selama ini dikenal sebagai makanan tradisional Melayu Lingga dengan proses pembuatan yang Tradisional, kini dapat dinikmati dengan cara yang lebih praktis berkat kreativitas para siswa tersebut.
Inovasi ini merupakan bagian dari proyek kewirausahaan yang dikembangkan di sekolah. Dengan bimbingan para guru, siswa-siswi SMA 2 Senayang memodifikasi proses pembuatan kepurun agar dapat diproduksi dalam bentuk instan, tanpa menghilangkan cita rasa aslinya.
Tepung sagu, sebagai bahan utama, diproses dan dikemas dengan teknologi sederhana namun efektif sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan mudah disajikan hanya dengan air panas.
Proyek ini tidak hanya memudahkan masyarakat untuk menikmati kepurun, tetapi juga bertujuan melestarikan warisan kuliner tradisional Melayu. Dengan mengubah makanan ini menjadi produk instan, para siswa berharap bisa memperkenalkannya ke pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Pulau Benan.
Agus Susanto, S.Pd. Guru Pembina kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA 2 Senayang mengatakan, Tujuan kami adalah untuk lebih memacu jiwa kewirausahaan siswa dan siswi, agar mereka termotivasi untuk mencoba mengolah inovasi produk kuliner khas daerah Lingga, seperti kepurun.
Agus Susanto mengatakan Kepurun ini merupakan salah satu kuliner khas dari Kabupaten Lingga yang banyak diminati oleh berbagai kalangan. Kami berinovasi untuk membuat kepurun menjadi produk instan dan lebih praktis, sehingga orang bisa mengonsumsinya kapan saja. Ide ini muncul untuk menjadikan kepurun sebagai produk dengan kemasan instan atau cepat saji.
“Karena kami berada di daerah wisata Pulau Benan, untuk saat ini kami hanya menjual di wilayah lokal dengan target konsumen para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Benan. Ke depannya, kami juga akan memasarkan secara online dengan sistem pre-order, serta mencoba memperluas pasar ke luar daerah, seperti ke Tanjung Pinang dan Batam,” ujar Agus Susanto.
Cara penyajiannya juga cukup mudah. hanya perlu mencampurkan bumbu-bumbu yang sudah disediakan dengan air dingin hingga larut, kemudian seduh kepurun instan (dalam bentuk serbuk) dengan air panas. Setelah itu, kepurun instan siap disajikan dan dinikmati.