Air Terjun Jelutung: Surga Tersembunyi di Jantung Lingga yang Kini Dilirik Dunia

0

Lingga (KGK) – Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau kian mencuri perhatian wisatawan mancanegara, khususnya mereka yang memiliki minat khusus terhadap wisata alam dan budaya otentik. Dalam beberapa waktu terakhir, daerah ini mulai sering disambangi oleh pelancong asing yang tertarik dengan pendakian gunung serta warisan budaya Melayu yang masih lestari.

Dua daya tarik utama yang banyak diminati adalah pendakian Gunung Daik, yang tersohor dengan pantun legendaris “Gunung Daik bercabang tiga”, serta wisata sejarah kejayaan Kerajaan Melayu Riau-Lingga yang menyuguhkan kunjungan ke Museum Linggam Cahaya, Pulau Mepar, hingga situs-situs makam para sultan.

Namun, tren terbaru mulai menyorot destinasi wisata alam lainnya—terutama Air Terjun Jelutung yang terletak di Dusun Jelutung, Desa Mentuda, Kecamatan Lingga. Keindahannya yang tersembunyi, medannya yang menantang, serta keaslian alam sekitarnya, menjadikannya magnet baru bagi pecinta wisata petualangan.

Salah satu penggiat wisata alam dan pemandu lokal, Dedie Iansyah, aktif mempromosikan kekayaan alam Lingga melalui media sosial. Ia mengungkapkan bahwa wisatawan yang sebelumnya mendaki Gunung Daik seringkali tertarik untuk menjelajahi destinasi alam lainnya di Lingga.

“Kabupaten Lingga tidak kekurangan destinasi wisata alam yang memukau. Salah satunya Air Terjun Jelutung, yang diyakini sebagai air terjun tertinggi di Kepulauan Riau,” ujar Dedie.

Pada Jumat, 11 Juli 2025, Dedie bersama komunitas pecinta alam “Catatan di Lingga” melakukan ekspedisi ke Air Terjun Jelutung. Mereka menempuh perjalanan darat dan laut—dimulai dengan ferry reguler ke Dusun Pulun, dilanjutkan naik pompong (kapal kayu bermesin) menuju Dusun Jelutung. Setelah sholat dan makan siang, rombongan melakukan trekking menuju lokasi air terjun, yang ditempuh selama beberapa jam.

“Perjalanan menuju air terjun sungguh luar biasa. Sekitar setengah jam sebelum tiba, kami disuguhi pemandangan Air Terjun Sembilan yang deras dan sangat fotogenik,” tutur Dedie.

Setibanya di lokasi sekitar pukul 17.30 WIB, keindahan Air Terjun Jelutung pun menyambut mereka. Hasil pengukuran menggunakan drone menunjukkan bahwa air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 190 meter dari puncak hingga dasar—menjadikannya salah satu yang tertinggi di wilayah Kepulauan Riau.

Selain menawarkan petualangan alam yang menantang, pengunjung juga berkesempatan merasakan kehangatan interaksi dengan penduduk lokal, mencicipi kuliner tradisional, hingga menginap di rumah-rumah warga setempat, sebagaimana yang dilakukan oleh tim Catatan di Lingga.

Kepala Desa Mentuda, Darwan atau yang akrab disapa Mawan, menyambut positif kedatangan komunitas tersebut. Ia berharap kehadiran para pecinta alam dan pemberitaan media dapat memperkuat eksistensi desa mereka sebagai destinasi wisata minat khusus.

“Kami sangat terbuka. Harapan kami, tidak hanya media sosial dari luar, tetapi pemuda dan masyarakat tempatan juga harus aktif memperkenalkan Desa Mentuda, baik dari sisi keindahan alam maupun kehidupan sosial budayanya,” ujar Mawan.

Dengan semakin masifnya promosi melalui media sosial dan publikasi berita, Air Terjun Jelutung diyakini akan memperkuat posisi Lingga sebagai destinasi wisata minat khusus berskala internasional. Dampaknya tidak hanya memperluas cakupan wisatawan, tetapi juga memberikan efek positif terhadap ekonomi lokal, khususnya pelaku UMKM, transportasi, dan penyedia jasa wisata.

Kabupaten Lingga kini tidak hanya menjadi warisan sejarah Melayu, tetapi juga surganya wisata alam yang tersembunyi dan menanti untuk ditemukan dunia.(O.P/Indra Why)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *